Kamis, 20 Juni 2013

Guru Matematika---Akuntan

Aku masih kecil saat itu, dan setiap ada orang yang mempertanyakan akan jadi apa diriku kelak, aku selalu menjawab, "Guru Matematika"..
Pun dengan bebeapa teman sekelasku yang hanya berjumlah 20 orang siswa saja, satu persatu mereka bergantian menjawab.. Dokter!!!, Polisi!!! Astronot!!, dan buuat mereka2 yang masih bingung akan jadi apa nantinya, dengan simple mereka menjawab, "Aku ingin jadi orang yang berguna buat nusa bangsa dan negara"

:D
masih ingat jelas waktu itu, malam hari saat kemah siswa SD, dikumpulkan dalam satu ruangan, dalam remang cahaya lilin yang disengaja, agar suasana lebih khusyuk (katanya).. Dan setelah jawaban terlontar dari mulut mungilku, segera aku berpikir panjang, merancang jalan panjang, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin aku tak akan tiba tepat pada tujuan semulaku, sebagai Guru Matematika..

Pertama, sehabis lulus SD, aku akan melanjutkan sekolah di SMP N 1 Sedayu, kemudian melanjutkan sekolah di SMA N 1 Bantul, kemudian aku mau masuk Kuliah di UNY jurusan pendidikan Matematika.. Semua kutulis lekat dalam otakku, agar menjadi pelecut semangat untukku buat terus belajar-belajar dan belajar..

Tapi jalan tak pernah selamanya lurus bukan?? lulus SD, aku justru masuk sekolah di SMP N 2 Pajangan, mengikuti jejak mbakku. tapi tetap hal ini tak mengubah cita-citaku nanti, Guru Matematika, ahhhh, indah sekali sepertinya mengajari murid2 menghitung itu..

Semua guruku pun tak pernah meragukan kemampuanku akan pelajaran Matematika yang disampaikannya.. Aku selalu yang terbaik, dan semuanya yakin, jalanku akan terus mulus, sampai aku bisa manggapainya, menjadikan Guru Matematika sebagai profesi kerjaku kelak..

Dan ternyata jalan masih berliku, aku tak menginjakkan kakiku di SMA N 1 Bantul, tapi justru menyebrang wilayah ke SMA N 1 Yogyakarta..

tapi aku tetap bergeming, aku akan menjadi Guru Matematika..

Sampai pada satu titik, dimana aku yang sangat mencintai ilmu matematika, tetapi sangat membenci Ilmu Sains (Fisika, Biologi, Kimia), dihadapkan pada satu pilihan.. Lanjut??? atau memilih berbelok arah??

Kuputuskan, usiaku saat itu 15 tahun, dan aku tak lagi ingin menjadi Guru Matematika, tapi aku akan menjadi seorang Auditor, aku akan mengambil jurusan Akuntansi di UGM, aku akan bekerja di Kantor Akuntan Publik, atau kalo bisa aku akan bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan yang kantornya tak jauh dari SMA ku, atau aku akan menjadi Aauditor internal di sebuah perusahaan besar seperti Pertamina..

Keren, menurutku..

Lulus Sekolah, dan juga telah diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi Bisnis UGM Jurusan Akuntansi, persis seperti impianku, saat usiaku 15 tahun..

dan tak berselang lama, dinyatakan lulus dan diterima menjadi bagian dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara..

Dan lagi-lagi saya mengubah jalan hidup saya, saya memilih STAN, tetap Akuntansi, dan saya berharap nantinya saya bisa bekerja di BPK, yang dengan begitu, setidaknya saya tak melompat jauh dari impian saya, MASIH TETAP MENJADI AUDITOR, meskipun saya tak menjadi Guru Matematika.

Guru Matematika, mungkin hati saya terpaut dalam dengan label itu, I Love Mathematics..

Dan meskipun bukan sebagai profesi, akhirnya aku merasakannya.. Mengajar Matematika di sebuah SD Negeri di Jurang Mangu, secara sukarela, meskipun hanya sebentar..

Mengajar Privat Matematika seorang murid kesayanganku, Grace, yang saya berhasil membuatnya menjadi cinta dengan Matematika, dan Grace memberi waktu kepadaku untuk mengajarnya, hampir selama 3 tahun.

Mengajar Matematika Murid-murid SMA yang sedang bersiap mengikuti UN, dan SIMAK UI, ada Mitha, Ratu, dan 4 murid lain yang telah kulupa namanya..

Mengajar Matematika Murid cantik, cerewet dan pinter, Dek Abel namanya. Mengajari murid paling ketus dan Mbandel yang baru sekali ini kudapati, entah siapa namanya, lupa, hanya saja aku masih ingat jelas dimana alamat rumahnya.

Mengajari murid SMP yang ternyata mbikin stress, karena pelajarannya sangat-sangat-sangat sulit sekali.. (sampe2 tiap hari aku nongkrong di Gramedia, demi ngisi stok ilmu tambahan)..

Ah, mungkin aku tak berhasil menjadi Guru Matematika beneran, mengajar di sebuah ruangan dengan murid banyak, memberikan soal2 yang indah, memotivasi anak2 bahwa Matematika itu ilmu yang paling mudah,..

Cukup aku pernah ngerasainnya, dan itu sudah cukup, karena Allah telah menjawab doa saya, dengan sangat baik..

#Sekarang aku mungkin belum auditor, mungkin aku juga bukan seperti Akuntan seperti yang kuharapkan, tapi aku masih berkeinginan, suatu hari nanti saya bisa menjadi seorang akuntan beneran..

^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar