SMA Negeri 1 Yogyakarta...
Tiga tahun sekolah disana, diawali dengan perjuangan memperoleh restu orang tua untuk bisa melanjutkan sekolah yang cukup alot. Dulu, orang tua saya sangat berharap saya masuk ke Pondok Pesantren aja, katanya sih biar jadi orang bener (sholehah_red), dan itu artinya, sejarah sekolah saya cuma kandas sampai bangku SMP. Hukssss, nyesek banget rasanya.. Cita-cita saya dari kecil, pengen sekolah, SMA, abis itu lanjut kuliah,kerja enak dan mapan biar nanti bisa bantuin ekonomi ortu yang morat marit, bisa nyekolahin adik-adik yang masih ada 4 biji lagi, biar mereka pas gedhe ga jadi orang susah.. ee, malah sama Ortu dilarang sekolah.
Tapi okelah, perlahan saya mulai bisa menerima keputusan ortu yang mengharap saya masuk ke pesantren, dan saya sedikit demi sedikit mengubah mimpi-mimpi saya, saya akan masuk Pesantren, tapi disitu harus ada pendidikan formal, mata pelajaran yang diajarkan di SMA biasa, dan kalau saya jadi masuk Pesantren, saya ga mau nantinya saya dijodohin, terus disuruh ngendon dirumah jadi ibu rumah tangga aja, tapi yang saya mau, saya maunya lanjut kuliah ke Al-Azhar (dalam mimpi gue, hahha)..
dan sampai detik-detik menjelang kelulusan SMP saya, keputusan Ortu masih belum berubah. No hope deh..wis pasrahlah buat hidup ke depannya..dan karena itu pulalah, sebelum saya dicemplungkan di Pesantren, saya meminta ijin ke Ortu untuk iseng2 nyobain ikut Tes SMA, dan SMA pilihan saya adalah SMA 1 Yogyakarta (Ikut-ikutan sahabat saya ceritanya).
Berbekal keisengan itu, ternyata Jalan yang saya impikan pun perlahan terbuka, Saya diterima masuk SMA 1. Menyampaikan keberhasilan saya ke Ortu, tapi tanggapannya masih sama, kubujuk dengan banyak cara, kuperlihatkan nilai-nilaiku yang tak pernah mengecewakan, kubandingkan dengan Mbakku yang semua pintanya selalu diluluskan, yang diijinkan untuk sekolah di SMK sesuai keinginannya padahal saat itu statusnya sudah "ISTRI", kuungkapkan pula betapa aku tak pernah berusaha merepotkan dengan meminta jatah jajan ataupun uang bayar sekolah. Dan ketika semua jurus sudah dikeluarkan, akhirnya statement kalau Ortu merestui pun keluar dengan catatan Ortu ga mau sedikitpun mengeluarkan biaya masuk sekolah saya. Fiuhhhhh, okelah, ga papa, saya punya Guru guru saya yang super baik (big thanks buat Pak Johan, Pak Agus, Bu Musiyah, Bu Budi, Bu hermizah, tanpa kalian, hari ini saya pasti bukan jadi Apa-apa) yang memberikan dana sukarela untuk biaya masuk SMA saya, dan untuk kekurangan biayanya saya usahakan sendiri dengan menjual Cincin dan Anting-anting milik saya hasil saya bikin anyaman setiap abis pulang sekolah.
dan Alhamdulillah, saya bisa membayar lunas biaya masuk calon SMA saya,Senaaaaannng banget, meskipun kebahagiaan saya terpatahkan ketika Restu orang tua dicabut kembali (paling tragis seumur hidup saya..). Dan saat itu juga, saya memutuskan MINGGAT dari rumah, entahlah, mau kemana, saya juga ga tau.. waktu itu, saya hanya mengikuti kaki melangkah, sambil menangis sesenggukkan sepanjang jalan, sambil berkhayal, kalau saya akan segera pergi saja dari sebuah kampung yang memuakkan, dan saya akan kembali ketika saya nanti sudah menjadi orang sukses, yang entah itu berapa tahun kemudian (beneran mirip orang gila deh, nangis, ketawa sendiri, luntang-luntung ga jelas, tidur didapur orang, bhhhhh).
Hingga 3 hari lamanya, saya MINGGAT, sambil berharap ortu saya mencari anaknya yang hilang. waktu itu, stok uang saya habis, dan akhirnya saya ke rumah embah putri saya, dan disitulah Bapak menemukan saya. Ditawarilah saya pulang dan nanti biar Bapak yang ngomong ke Ibu biar Ibu ngijinin saya sekolah..
Saya pulang, dan sampai rumah, saya langsung bilang ke mereka "aku pengen sekolah, nek bapak ibu ra gelem ngragati yo ra popo, aku yo iso golek ragat dewe, wislah, bapak ibu rasah cemas, nek aku bakal ngrepoti, sok aku tak golek sangu, golek duit dewe, sing penting aku oleh sekolah wae" (saya pengen sekolah, kalau bapak ibu ga mau membiayai, ya sudah, aku juga bisa cari biaya sendiri, sudahlah, bapak ibu ga usah cemas, aku ga bakal merepotkan kok, besok aku cari uang saku sendiri, cari duit sendiri, yang penting bapak ibu ngijinin aku sekolah, itu aja)..
Fiuhhh, dan sampai disini, akhirnya saya bisa masuk ke SMA N 1 Yogyakarta, bersiap menyambut tiga tahun yang tak tahu akan berakhir seperti apa...
Welcome SMA N 1 Yogyakarta..
walah nduk, baru tahu critanya
BalasHapusalhamdulillah ya
ternyata dibalik perjuangan masuk sma 1 ada banyak hikmah
bs nerusin kuliah di stan, kerja, ketemu bapake faraz dst
tetap semangat nduk :)
Semangatmu bisa banyak memberikan inspirasi... Selamat berkarya...
BalasHapus