masuk ruangan,nyalakan kompi, dan sembari menunggu,saya beranjak menuju pentry untuk menyeduh secangkir teh hangat pemula hari..
Memulai menuangkan ide, meminta jawab ataupun memberi jawab atas suatu tanya,agar tak ada selisih jalan ketika berputar berkeliling nusantara,atau ketika para wakil rakyat bertukar dengar dg seisi ruangan disini.. Hanya ingin bersepaham,menurut saya..
Kemudian, menata alur, tak hanya berpihak pada ingin hati saja,atau sekedar untuk menghabiskan pundi2 titipan rakyat sebagai satu target pencapaian, atau hanya 'simbolis' sebagai pengantar pesan yang tak jelas ujung pangkalnya..
RAPIH.. Seperti konsep POAC yg tak hanya sekali berdengung di telinga dan tak pula cenderung ditangkap hanya sebatas teori saja...
Akan tetapi, yang saya tau dari wajah yang bukan berwujud bayang-bayang, disini, semuanya tak lagi berpijak pada kedua kaki yang seimbang,karena secara sadar telah memulangkan sang gravitasi pada tempat tak semestinya..
Hanya,kalaupun saya tak sehati, anggukan kepala haruslah tetap ada untuk mereka sang pemilik kursi..
Begitulah, alur yang mencipta sebuah siklus berulang, yang tak terlihat membosankan, tapi mendekat pada ketidak-beradaban..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar