terkait dengan judul, saya akan berbicara sedikit tentang pola hubungan orang tua - anak, yang nota bene seorang anak kebanyakan/sebagian besar adalah "penjiplak" perilaku orang tuanya..
saya tak mau menyebut anak itu sebagai sebuah "jiplakan" karena menurut saya, jiplakan itu lebih pantas sebagai output, bukan sebagai subjek yang dalam hal ini adalah anak.
"Penjiplak", bagaimana mungkin?? ingat kan istilah kalo anak itu peniru ulung?? ketika lahir, kita ajarkan anak-anak kita tepuk tangan, mereka akan berusaha menirukannya, atau bahkan yang secara tidak sengaja kita lakukan atau kita perlihatkan, seperti ketika kita mengepel, menyapu misalnya, biasanya anak umur setahun kalo liat ibu atau ART di rumah sedang ngepel, atau hanya ketika dia lihat kain pel atau sapu, pasti dia tau pasti gimana cara menggunakannya, hanya dengan menirukan apa yang sering dia lihat selama ini..
begitupun dengan fungsi-fungsi indra lainnya, ketika mendengarkan banyak omongan2 kasar dan ga beradab layaknya menyebut semua nama penghuni kebun binatang dengan nada yang tak semestinya diperdengarkan, akan pula ditiru oleh sang putra..
Semua-mua-muanyaaaa, saya bilang, pasti diperhatikan oleh jundi kecil kita..
Bahkan, anak saya yang umur setahun sudah mahir menyala-matikan kompor, AC, mengganti channel stasiun TV, sudah bisa menuang air minum dari dispenser, sudah lihai merayu orang tuanya untuk sekedar shopping ke A*fa/I**omart, hanya dengan mengamati perilaku orang tuanya saja..hahaha, pinter kali kamu nak...:*
oya, dalam hal mendidik anak, saya rasa saya tak sebaik-seperfek orang tua orang tua yang amat sangat memperhatikan segala hal tentang anaknya, dan bisa dibilang didikan saya banyak yang keluar dari standar-standar yang banyak di-patok-kan orang orang belakangan ini. standar yang kadang membuat saya jadi agak sedikit minder juga mengingat saya, seorang ibu satu anak yang tak bisa sesempurna mereka, seorang ibu pekerja yang tak didampingi suami secara langsung dalam membesarkan sang buah hati..
Ah,tapi ya sudahlah, usaha saya sudah cukup maksimal kok, dan lagi, gaya didik Ortu saya sepertinya pantas juga untuk dijiplak,:D.. Haha, namanya juga saya kan mantan peniru ulung...:p
So, saya cukup puaslah dg apa yang bisa saya lakukan untuk anak saya..
Aha, jadi mlenceng dikit ya..
Hemm, kembali ke materi awal..
Belajar dari pengalaman menjadi peniru ulung, maka dari itu saya ato tepatnya saya dan si ayah anak saya yang notabene suami saya, pastilah menjadi sosok "teladan" bagi si anak. dan oleh karena itu, akan menjadi hal yang indah ketika kami para orang tua bisa memberikan teladan yang baik, dalam segala hal, tak harus sesuatu yang besar saya rasa, tapi dari segala sesuatu bernama pelajaran kehidupan..
Semoga kami bisa menjadi "teladan" yang baik buat anak-anak kami... amiiinnn..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar