Jumat, 30 November 2012

Semangat di Penghujung Bulan Menuju Penghujung Tahun

Memasuki bulan terakhir di tahun 2012, rasa-rasanya diri ini sudah makin tua saja. Usia juga sudah mulai berjalan ke masa seperempat abad, walau kalo ditoleh ke masa lalu, sampai usia segini perolehan hidup saya masih belum semaksimal dan sesempurna yang saya harapkan.

Mengenang masa-masa kecil saya yang begitu ambisius demi mencapai segala hal yang saya inginkan, walaupun saat itu kondisi serasa tidak memungkinkan. Ambisi besar yang pada akhirnya membawa saya pada perubahan besar, yang menjadikan saya memasuki zona nyaman seperti sekarang ini, yang bisa dibilang, tak ada usaha yang terlalu kersa lagi bagi saya untuk mendapatkan apa yang saya ingin.

Dan ambisi itu menyurut semenjak saya memasuki kampus biru bernama STAN itu. Entahlah, mungkin, seperi yang sudah saya sampaikan, zona nyaman membuat segalanya meredup. Fasilitas membuat semangat tak terlecut.
Tolehlah, masa SD dan SMP saya yang begitu berambisi mendapatkan predikat lulusan terbaik agar kelak saya menjadi guru matematika populer di suatu sekolah favorit. masa SMA saya yang begitu bergelora semangat agar saya bisa memperoleh predikat "lulus ujian" di universitas-universitas favorit, dengan kondisi yang jauh dari keadaan saya sekarang. tak ada uang saku cukup untuk sekedar mengganjal perut, tak ada menu sarapan tersaji di atas meja ketika hendak mengais ilmu, tak ada sepeda yang meringankan langkah panjang sepanjang 10 km perjalanan pulang pergi setiap hari, tak bakal ada uang buat beli peralatan sekolah kalo tidak menenun lidi demi lidi untuk dijadikan pernik kerajinan, anyaman tas dari enceng gondok kering yang membutuhkan waktu 4 jam untuk menyelesaikannya, hanya dengan uang upah sebanyak Rp. 4000 saja..

Ada banyak keterbatasan saat itu, tapi saya justru menjadikannya sebagai pelecut semangat saya untuk terus maju menggapi mimpi yang bahkan orang tua pun tak pernah percaya bakal menjadi nyata.

Bukan saya tak mensyukuri keadaan saya saat ini, tapi saya sedang hendak mencari kemana semua itu pergi..

Saya ingin membangunnya lagi, mimpi yang tinggi itu lagi, yang menjadikan saya tak hanya stagnan dalam kondisi seperti ini..

Saya ingin menumbuhkan rasa percaya pada diri saya lagi, bahwa saya bisa, saya mampu, dan saya masih punya banyak waktu untuk mewujudkannya..

Tak ada yang namanya rintangan, karena yang ada hanyalah alasan yang menghambat kita untuk maju.

Dan mulai hari ini, saya harus kembali berjalan lagi, atau setengah berlari, menjajal segala pintu yang berjejer di depan mata, dengan kunci yang saya miliki, begitu seterusnya, sampai saya berhasil membuka pintu terakhir dan kemudian hidup kekal didalamnya..

Semangat Ujian DIV, Semangat Kuliah, Semangat Kerja, Semangat Ibadah, Semangat menuju kehidupan yang lebih baik!!!


SEMANGATTTT!!!

Kamis, 29 November 2012

Menuju D4

Minggu depan ujian D4...

What?? tinggal minggu depan???

aaaaaaaaarrrrggg.. dan saya masih merasa belum tuntas dalam melatih kemampuan otak saya untuk dapat mengerjakan soal2 ujiannya dengan cepat dan tepat.. hukssss.. 180 soal dalam waktu 2, 5jam.. dan sepanjang percobaan saya sampe sekarang, jumlah soal segitu rata2 baru saya selesaikan dengan waktu 3 jam, dengan persentase ketepatan yang masih jauh dari harapan saya.. :-(




Dari sekian ujian D4, yang saya takuti dan saya belum siap itu ada di tes Bahasa Inggrisnya, karena kemampuan bahasa inggris saya itu bener-bener parah banget. mau bukti?? coba aja tengok NEM saya waktu SMA yang nilainya cuma 6,2 (untuk ukuran lulusan SMA 1 sepertinya hal ini sangat memalukan..:D), nilai bahasa inggris di transkip ijazah saya cuma C (jangan-jangan nilai segini juga karena di katrol sama pak dosen kali ya, biar saya ga kena DO??:p), kalo ngikut nyanyiin lagu2 dalam bahasa inggris syairnya suka belepotan, uihhhhhhhhhh.. POKOKNYA BAHASA INGGRIS SAYA KACAU KACAU BIN KACAUUUUUUUU...
huffffhhhh

Itulah kenapa kalo saya ditanya tentang tujuan saya kalo saya dapet kesempatan kuliah di luar negeri, saya menjawab dengan mantap, "MALAYSIA", hhihihihi.. Pan disana bahasanya sedikit banyak msh pake bahasa indonesia.. wkwkkwkwkwk..

Haduhh, jadi kemana-mana ni ceritanya..

D4, ada 3 macam tes penting yang harus dilewati biar bisa nembus D4.
1. TPA (Test Potensi Akademik)

ada banyak macem tes di jenis ini, ada analogi verbal, padanan kata, lawan kata, logika, deret matematika, itung-itungan, dan masih banyak lagi.. kalo untuk jenis Tes ini, saya cukup siap sih menghadapinya, cuma tinggal satu masalah saja yang belum terselesaikan, yaitu bagaimana biar saya bisa menuntaskan semua soal tersebut dalam waktu yang terbatas. Zaman dulu masuk DIII sih, saya enjoy aja ngerjain sekian banyak soal, karena kala itu otak saya masih cukup encer, dan cukup pede lah, STAN ga bakal nolak orang kayak saya inih..:D

Kalo sekarang?? Umur sudah makin tua, otak juga makin tumpul gara-gara jarang diasah buat mikir.

2. Tes Bahasa Inggris

Seperti yang sudah diomongin diatas, saya paling takut sama test ini, karena kemampuan saya yang pas-pasan yang bikin saya minder bisa mengerjakan semua soalnya dengan lancar..

3. Psikotes

Kalo tes ini mah, saya bakal menjawab ngalir aja seperti yang ada di otak saya, jadi saya emang dari awal ga mempersiapkan jenis tes ini, ga mencari2 info gimana cara menyiasati biar tesnya berhasil bagus.


Yakin bakal lolos??

Insyaalloh, saya yakin, cukup yakin dengan kemampuan saya kalo saya bakal keterima. bakal bisa melanjutkan kuliah di kampus jodoh itu lagi, dan semoga saja sang mantar pacar (suami-red) juga diterima D4nya, biar kami bisa bernostalgia lagi di kampus kenangan, biar ntar kalo lulus kuliah ditempatkan ulang mendekati homebase, dan biar segera berstatus Sarjana (meskipun bukan SE, tapi S.ST, :d)..

meskipun demikian, saya tetap yakin bahwa keputusan Allohlah yang terbaik untuk kami berdua nanti..

*disela-sela kecapekan belajar TPA

Selasa, 06 November 2012

Bukan Buaya Bo'ongan..:D

Lama ga menyentuh blog.. dah hampir sebulan ternyata saya ga nulisin uneg-uneg saya..

seminggu ini, kantor saya dihebohkan oleh penampakan buaya persis dihalaman belakang kantor (halaman belakang kantor langsung sungai:p), pengennya sih moto tu buaya, tapi sayanya takut dikejar trus dikoyak-koyak, jadi gagal deh motoinnya..:(

Tentang buaya di sepanjang wilayah sungai di kawasan Bontang ini, ternyata memang sudah banyak orang yang melihatnya, tak cuma satu malah, ada yang sampai berpuluh2 buaya barengan muncul ke permukaan dalam satu waktu.. sereeeeeemmmm..Beberapa bulan lalu ada juga yang sempet jadi korban keganasan buaya, dan kejadiannya tak jauh dari aliran sungai di belakang kantor saya ini..

Buaya yang kemarin saya lihat sih belum terlalu besar ya, hanya berpanjang sekitar 2 meteran saja, masih kecil, karna kebanyakan buaya di borneo ini panjangnya bisa lebih dari 5 meteran (gw jadi mbayangin temennya si Dino binatang purba itu). Orang-orang sini bilang, tu buaya baru aja dilepas ma induknya buat latihan pertahanan diri.. hohoho..

Bukan hal yang aneh sih memang dengan keberadaan buaya ini, karena pulau ini memang masih dipenuhi dengan hutan-hutan lebat yang belum terjamah dan sungai-sungai super lebar dan panjang yang memungkinkan hewan hewan buas dan besar semacam buaya ini bisa hidup bebas. Apalagi di Bontang, yang sungainya langsung ber muara ke lautan, yang ternyata di belakang kantor saya tiap tengah bulan hijriah airnya selalu pasang (pasang air laut yang menyebabkan airnya memenuhi sungai2 di muara), nha karena itulah si Buaya yang paling demen hidup di muara sungai kebawa arus dan terdampar di belakang kantor saya sampai sekarang..

Lantas?? kemarin Satpam kantor sudah melaporakan keberadaan buaya ABG ini ke Pemkot, agar segera ditangkap di kembalikan ke habitatnya, tapi sampe sekarang belum ada tindak lanjut dari Pemkot. Sayanya sih seneng2 aja, karena dengan begitu saya bisa dapet tontonan buaya gratis tiap hari, setelah kemarin2 cuma sering ketemu sama biawak biawak kecil saja..:p