Sabtu, 09 Agustus 2014

Azka, in memoriam

--Bahwa semuanya hanyalah titipan, amanah yang sewaktu-waktu Allah memintanya, tiada bisa kita menahannya sedetikpun,dan yang bisa kita lakukan hanyalah bersabar dan ikhlas--

Juli 2014,
Bulan ini pak Suami Ultah, yg ke 27..
Bulan ini bulan ramadhan, bulan penuh berkah, juga bulan fitri, bulan pengampunan makhluk makhluk Allah di hamparan bumi yang luass ini..
Bulan ini, seharusnya 2bulan terakhir sbelum kamimeninggalkan kota kecil di ujung timur pulau borneo..
Bulan ini, 5 bulan usia kehamilan yg menyenangkan.. yang seharusnya 4 bulan lagi aku bisa memeluk erat anak keduaku dengan bahagia..

--bahagia selalu diperut ibu ya sayangg, Ibu menyayangimu, liatlah kakakmu yg juga amat menyayangimu, yg selalu menciummu dan bercerita tentang rencananya mengajakmu main mobil2an begitu kamu lahir..
Sehat selalu ya sayangg---

Tapi Allah punya rencana indahnya sendiri..

Awal bulan Juli, awal ramadhan..
Alhamdulillah bisa ikut berpuasa,alhamdulillah Faraz mulai paham ttg arti puasa (meskipun blum ngikut puasa sih), alhamdulillah kandungan juga berasa wajar, walopun blum tau kondisi janin karna msh 4 hari dri awal puasa baru bertemu dr. Badi lagi..
Awal bulan, 18weeks usia kehamilan, hampir separoh jalan..Saatnya kami berkunjung ke Dr. Badi,dokter teladan di kota bontang,dokter muda nan ganteng dan amat sangat baik hati.. saking ngefansnya sama Pak dokter, aku selalu berharap bahwa nantinya dek azka akan jadi dokter sekeren Dr.badi ini..
Dr. Badi praktek tiap malam di RS amalia, dan kali ini mndapat antrian lebih awal.. jam 7 dokter dateng, dan jam 8 malem dokter menyilakan aku masuk ke ruang periksanya.. Ahh, senyum dokter ini selalu saja maniis dan tuluss.. berbaring, dan dokter memeriksa semuanya dengan detil, lamaa dan untuk kali ini aku bisa merasa kalo diam dan lamanya dokter memeriksa adalah krna ada yg tak beres dg kondisi dek azka..
-- ada apa denganmu sayang, semoga semuanya baik baik saja, karena tak lama lagi kamu akan rajin menendang2 perut ibu, dan ibu sungguh menantikannya, sayang..--
"Ibu, bayi ibu bla bla bla blaaaa blaaaaaaaaaa..., jadi sebaiknya segera dikeluarkan"
Rasa-rasanya sedang bermimpi buruk, yg bisa kurasakan hanyalah bahwa aku hanya bisa melongo dan menatap Dr. Badi dg tidak percaya, mulut tercekat sesaat, sampai akhirnya kukuatkan untuk bicara..
"Doookk,periksa lagi dok, cari lagi sampe ketemu, bisa jadi dokter salah kan....??atau mungkin saya harus disuntik dok?? Atau bedrest?? Atau saya harus minum obat bertablet?? Apapun akan saya lakukan asal janin ini baik2 saja Dokk.."
Aku merayunya, berharap ada persen kemungkinan walau hanya sedikit saja..
Helaan nafasnya sebelum mengucap kalimat trasa berat,
"Buu, saya bukan Tuhan, saya hanyalah dokter, dan saya yakin 100% kemanapun ibu mau periksa, berobat, smuanya nihill,ga ada seorang dokterpun yg mampu membuat bayi Ibu bisa hidup.. ga harus malam ini, tapi saya bisa menunggu sampai ibu siap melahirkannya"
--deeekk, ayolaaah sayangg, bilang ke dokter kalo kamu baik2 saja, tunjukkan padanya kalo kamu masih sehat, kalo kamu lincah,.. ayo sayangg, jangan buat ibu nangisss.. ini bulan bahagia sayangg.. jangan buat ibu kehilanganmu--

Syock sampai saya tak bisa menangis, sampai saya hanya bisa terbengong mendengarkan penjelasan dokter yg puanjaanng...
Entah berapa lama, sampai akhirnya saya bisa memohon kepadanya," Dok, saya akan nunggu suami saya dulu, atau mungkin bisa jadi saya akan melahirkannya di Jawa saja dok, biar ada keluarga yg mengurus nantinya.."
Kalimat yang begitu tegar meski sambil menahan nahan agar air mata tidak keluar..

Dan sepanjang jalan pulang yg hanya 500mter saja, pikiran saya terbang..

#saya sangat yakin dokter ga salah memvonis, saya harus segera nelpon suami tapi bingung menjelaskannya gimana, saya bingung mengabarkan berita buruk ini, saya bingung dan takut harus melahirkanmu sebentar lagi, bukan untuk dipeluk erat setiap hari, tapi untuk dimakamkan, saya bingung dengan reaksi Faraz, dan bla bla blaaa#

SAYA FRUSTASi,
Dan sesampai rumah saya menangis sepuasnya, setelah tidak berhasil menahan air mata lagi, setelah tidak berhasil membuat diri ini lebih tegar karena Faraz msh disisi dan menanyakan, "kenapa ibu menangis.. mana foto dedek bayinya Faraz bu..bla bla blaa"
Setiap kalimat tanya Faraz makin mengiris hati, membuat dada sesak sekali, dan saya hanya selalu bisa menjawab," Ibu ga papa, ayok Faraz tidur aja sama Ibu"..

--anakku sayaanngg, azkaku sayaanngg, kenapa Allah memilihmu.. memilih ibu.. ?? Kenapa ga Ibu ibu yg lain yg ga pengen punya anak lagi??kenapa kamu sayang.. --

SAYA FRUSTASI,
Kenapa Allah tak pernah berhenti memberikan cobaan pada hambaNya ini.. setelah taun kemarin di bulan ultahku Alloh mengambilnya, kenapa sekarang Allah msh memintanya kembali untuk kali kedua..

Apa Allah murka padahal aku udah berusaha untuk selalu jauh dari hal2 yang membuatMu murka, berusaha untuk selalu berjalan di jalanMu,aku yang selalu berusaha membuat bahagia Bapak Ibuku, aku yg selalu berusaha membuat harta2ku bersih, selalu berusaha menjaga semua amanahMu dg baik..

Kenapa aku.. kenapa bukan mereka..??kenapa Allah memilihku untuk menghadapi hal pait ini...??
Saya terus bertanya, saya terus menyalahkan saya sendiri, juga menyalahkan orang2 yang pernah membuat saya stress berat saat hamil muda.. orang yang sama yg membuat saya kehilangan kedua kalinya,... saya menyalahkannya, jua menyalahkan diri saya sndiri..

Malam itu, malam yang membuat saya tidak bisa tidur, malam yg membuat saya terus mendoa bahwa andai saya tertidur dan kemudian terbangun nanti, semua ini hanyalah mimpi buruk saja..

Saya menelepon suami, berkali kali, berpuluh2 kali tak ada jawaban,ku banting hape, kulempar bantal, dan segala yg berserakan disamping saya..

Dan, setelah sekian lama, akhirnya suami menelepon, dan saya hanya bisa diam, untuk beberapa saat..

Lamaa, dan tangisan saya pecah, diiringi aliran cerita yg sama seperti yg disampaikan dokter..

Suami trdiam, aku terdiam, tapi beliau berjanji, esok pagi akan segera terbang menemuiku, menjemputku..

Malam itu, disela tangis yg tertahan, akhirnya kami mengambil keputusan,

Dek Azka akan dilahirkan di Cilacap, di minggu terakhir ramadhan, kami harus packing, saya cuti dan tidak lagi kembali ke Bontang sampe ST tugas belajar nanti..

Minggu itu, semua rencana diubah...

Minggu yg begitu lambat, ramadhan yg sarat hikmah, sarat tangisan air mata...

Dan hari2 berikutnya membuat saya harus terus belajar untuk lebih kuat, ikhlas, tegar dan selalu sabar dengan sgala keputusanNya..

21 Juli 2014

Senin, dan saya sudah siap untuk melahirkannya, saya siap untuk melihatnya,meskipun saya belum siap menerima kenyataan, bahwa saya akan melihat anak saya dimakamkam.. bukankan seharusnya Anak yg melepas Ibunya di pemakaman,..???
Saya meminum obat perangsang kontraksi itu, setiap 6jam..
24 jam kemudian, masih sama, belum ada kemajuan, dan Dokter menghentikan selama 24 jam untuk diganti obat lagi..

--mungkin kah karna ibu belum bener2 rela kehilanganmu, jdi kmu belum mau keluar sayang...??--


23Juli 2014

Rabu,terapi kedua, obat dimasukkan kevagina, setiap 6 jam, 4 kali..

24 Juli 2014

Dokter hampir menyerah, karna saya tipe kebal obat, tpi akhirnya dilanjut dg cara trakhir, disuntikkan oxitocin dosis tinggi lewat infus.. dokter menjelaskan bahwa nanti bakal ada kemungkinan pendarahan, atau mungkin efek2 lain dikarenakan tindakan ini..

Saya hanya bisa mendoa, semoga saya selamat, semoga lancar, semoga Allah menggantinya dengan yg lebih baik..

--ibu akan mengikhlaskanmu sayang, lahirlah sesukamu, karna rasanya membelaimu di perut ini berasa Allah msh memberi waktu kepada kita untuk bersama.. kelak, jangan lupa ajak ibu untuk tinggal disurga bersamamu ya sayang.. juga ajak ayah kakak dan adik2mu nanti.. Ibu sayang kamu selalu..--

40menit setelah suntikan, kontraksi mulai datang, teratur, menyakitkan raga, meskipun tak sesakit jiwa saya saat ini..
Kontraksi beraturan,
Dan mulai jam 11 malem, sudah mulai taktertahankan..

25 juli 2014,

Suster bilang, kalo ga ada tambahan pembukaan n sampai jam 3 belum lahir, suster akan memasang induksi balon.. atau bisa jadi lewat operasi cesar..
Suster berharap sebelum jam 3 udah lair..

--Ibu ikhlas, ibu sudah mengikhlaskanmu sayang, kembalilah ke surgaNya, mungkin Allah memintamu untuk membukakan pintu surga buat Ibu nantinyaa.. Keluarlah sayang, kembalilah, dan jangan membuat Ibu lebih terluka lagi..sudah cukup sakit ibu karna kehilanganmu--

Jumat, 25 juli 2014, 27 ramadhan, 02.20 WIB.

--Itulah waktu yg kamu pilih, sayaanngg.. Ibu melihatmu, cakep sekali.. Ibu jatuh hati kepadamu.. --

Aku menangis, lama, sampai akhirnya aku tertidur kelelahan dan tubuh yg memusing karna darah yg banyak keluar..

Aku terbangun, menangis, dan tertidur lagi..

--Dan dalam mimpi aku melihatmu, melihat betapa kamu selalu menjadi malaikat kecil kami--

Aku terbangun, menangis lagi..

Dan aku melihatmu untuk terakhir kali..

Aku menangis...

Minggu, 29 ramadhan, 27 juli 2014

Melihat pusaranya untuk pertama kali, dan tangisku pecah lagi.. kuusap tanah yang masih basah, aku menangis lagi, untuk sepuasnya...

--dek azkaa sayang, ini Ibuu, Ayah sama Kak Faraz juga disini, pengen ketemu dedek, pengen liat rumah adekk..
Maafkan kami, maafkan Ibu, maafkan ayah tak bisa menjagamu lebih lama..
Ibu sayang sama kamu, nak..
Ibu kangeenn..
Ibu ingin memelukmu..
Maaf kalo ibu masih menangisim..
Ibu akan terus belajar ikhlas, sayang..
Bahagia, dan terus bahagia disisiNya sayang..
Tunggu Ibu slalu,..--

Setiap hari, ibu msh menangisimu..
Tapi ibu akan terus berusaha tegarr..

Love you always,
Azka Ramadhana


Rabu, 18 Juni 2014

Ga tau mau dikasih judul apaa..:D

Saya bukannya golongan manusia yang terlalu naif- begitu kata orang--, meskipun dalam beberapa hal tertentu, saya cukup ketat memberikan batasan-batasan prinsip saya, dan saya cukup tegas untuk hal tersebut..

Saya, dan atas beberapa kejadian tidak diharapkan yang mungkin menimpa saya, milik saya dan segala sesuatu disekitar saya, saat itu juga saya berpikir bahwa "Saya Apes, saya sebal dengan orang atau sesuatu yang telah merugikan saya, saya jadi super benci dengan penyebab masalah tersebut, dan parahnya, saya menghubung2kan dengan suatu hal yang mungkin adalah sumber penyebab dari semuanya.."

Saat itu pikiran saya begitu, namun tak berapa lama kemudian saya kembali berpikir, dan mereview perjalanan saya selama ini atau yang barusan saya lakukan, MUNGKIN MEMANG ADA YANG SALAH DENGAN APA YANG SAYA LAKUKAN sehingga Allah langsung memberikan teguran kepada saya...!!!

NAIF- memaang.. tapi hanya dalam hal-hal tertentu saja kok.. :D

Waktu kecil dulu, saya adalah Anak Bandel, nakal, dan tidak mau diatur.. Teman-teman saya ada yang Preman, ada yang mabuk-mabukan, ada yang entah pacaran sampai pada level ga genah, dsb. ( saya ga ikut-an mabuk/pacaran tapi yaa.. kalo gaya Preman, okelah..:P)..Saat itu saya masih labil, masih pencarian jati diri, daaaaannnn Preman cewek ndeso ini berani2nya kabur dari rumah mbawa motor boncengan bertiga (sama cewek2 yg juga berlagak preman), muter2 ga jelas, nongkrong dipinggiran jalan bareng sama cowok2..

Kejadian yang memalukan kalau saya mengingat-ingat hal itu lagi.. Malu, dan menyesal setelah akhirnya saya dapat tamparan keras dari Allah..

Awalnya, saya kehabisan uang, bensin saya abis ditengah jalan padahal itu malam2 dan jalanan menuju rumah saya gelap gulita ditambah gerimis.. Fiuhhhh, serem abiiiisss, dan saya nangis sepanjang perjalanan pulang.. Bukan itu saja, kedua teman saya, ketika saya ajak pulang karena saya selalu membatasi jam malam saya hanya sampai jam 10, mereka dengan angkuhnya tidak mau diajak pulang!!! OKEEEE!!
Dan hal yang paling parah terjadi paginya, ketika mereka berdua tau2 dateng kerumahku, daaaannn kemudian bercerita tentang kejadian malam harinya, selepas saya meninggalkan merekaa..

Astaghfirullahhal'adhim.. teguran yang teramat keras, tapi Allah menyelamatkan saya dengan caranya.. Apa jadinya kalo waktu itu saya masih ada disana?? Astaghfirullahhal'adhim, dan saya lantas bersyukur kepadaNya, (meskipun gw malam itu pulang dengan nuntun motor tapi ga papa deh.. Saya ikhlas..:D. Dan semenjak kejadian itu, saya udah ga mau lagi bertindak sebodoh itu, daann saya ga akan lagi nongkrong bareng dengan mereka-mereka..

Dan semenjak kejadian itu, saya menjadi lebih sensitif dengan segala kejadian buruk yang menimpa saya, yang kemudian saya hubung2kan dengan kelakuan saya..
Buanyaaaaak hal, mulai dari saya kehilangan uang/barang dalam bentuk apapun, ban bocor ditengah jalan,Keapesan-keapesan yang terjadi beruntun, anak sakit, dan masih buanyaak yang lainnya..
Awalnya saya emang kesel jengkel, mangkel, tapi sehabis itu saya mencoba mengambil hikmahnya. Mungkin bisa jadi karena saya udah lama ga bersedekah, maka Allah mengambilnya secara paksa.. Mungkin didalamnya ada bagian yang tidak halal, jadi Allah sengaja mengambilnya.. Mungkin saya melakukan kesalahan terhadap orang lain sehingga Allah menegur saya dengan menjadikan Anak saya sakit atau ban saya bocor, atau tau2 mogok, atau apalahh..

Hal yang kemudian saya lakukan adalah berbenah, untuk menjadi manusia yang lebiiihh baik lagi.. Dan saya selalu berdoa, semoga ketika saya melakukan kesalahan, Allah lantas secepatnya menegur saya..





Senin, 09 Juni 2014

Khayalan Tingkat Tinggi

Sekarang-sekarang ini, saya kembali berpikir tentang masa kecil saya. Tentang khayalan masa kecil saya yang membuat saya menyesal. Bukan menyesal karena khayalan saya yang buruk, tapi karena saat kecil saya belum menerbangkan mimpi sampai di langit tertinggi.

Memang wajar kalo saat itu saya ga berani berkhayal tinggi-tinggi, mengingat saya yang kata orang hanyalah Anak miskin yang paling-paling ntar hanya bisa sekolah sampai SMA (itupun udah beruntung), kemudian kerja jadi TKW ato jadi pelayan toko atau buruh pabrik, dan setelah tua nanti tak beda sama sebagian besar penghuni desa saya, nenun lidi, buruh padi di sawah, metik aneka hasil kebun yang tak seberapa hasilnya.

Saya berkhayal kalo kelak nantinya saya akan menjadi Guru Matematika saja, sekian banyak orang mencibir ke saya, dan berkata "pancen kamu tu orang pinter, Nduk, tapi eling nek kowe ki wong ra nduwe, sekolah ki larang, sopo sing arep ngragati??".. Ucapan mereka tak pernah berubah, sama seperti khayalanku yang malah semakin membumbung tinggi..

Dan inilah yang selalu aku katakan pada diriku saat itu..

-- Kelak, kalau Orang tuaku memang tak ada biaya ataupun tak mau membiayai sekolahku, aku bisa kerja, apapun, atau mungkin mengandalkan bea siswa yang katanya banyak diberikan pada anak tidak mampu dan berprestasi. Begitu aku lulus SMA, mungkin aku akan kerja, uangku kutabung, kemudian aku kuliah,dan setelah itu aku kerja, di kantor, duduk menghadap komputer, sampai semua orang tau bahwa mereka itu salah.. mereka salah menilai mimpiku yang hanya akan pudar oleh berjalannya waktu dan umur--

Yang ada dalam anganku saat itu hanyalah simple, aku ingin sekolah, kuliah, ingin kerja, ingin bisa keliling Indonesia. sesimple itu, tapi bagiku itu adalah pencapaian yang teramat luar biasa..

mungkin buat orang-orang berada dan mempunya orang tua berpendidikan dan konsen pada pendidikan anak, apa yang kuimpikan ini adalah hal yang sepele, yang bahkan tanpa perjuangan keras pun anak-anak mereka bisa mencapainya dengan mudah.

Alhamdulillah, Allah mendengar mimpi mimpi dan doa yang selalu kurapal setiap hendak memejamkan mata.. Tapi saya sekarang menyesal, menyesal kenapa waktu itu saya tidak bermimpi lebih tinggi lagi..:D

belum terlambat untuk kembali berkhayal memang, tapi kadang jiwa pikiran saya ini semangatnya tak sebesar waktu kecil dulu.. dan saya pun menyadarinya, bisa jadi karena saat ini saya telah berada di Zona nyaman. saya merasa Allah telah memberikan apa yang selama ini saya harapkan, saya merasa telah cukup dengan semua yang telah saya dapat sampai detik ini..

Merasa konaah itu perlu, tapi tak ada yang salah kan kalo saya kembali menggaungkan mimpi itu??

Seharusnya begitu, dan mungkin saya harus membiasakan untuk mengucapkannya dari sekarang..

Saya ingin dapetin bea siswa S2.. Saya ingin anak2 saya tumbuh sehat, cerdas, sholeh dan membanggakan kedua orang tuanya, dengan menjadi apapun yang mereka inginkan.. Saya ingin menjadi Ibu Rumah Tangga yang pandai dalam semua hal, pinter memasak, pinter menjahit, pinter mengajari dan menemani anak2 belajar kehidupan.

Tak ada yang tak mungkin, selama kita berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi..

Kepakkan mimpimu setinggi langit, dan Allah akan menangkapnya kemudian menjadwalkannya untuk terjadi, pada waktu yang memang hanya Dia yang menentukan..

Semangat, semangat, semangattttt!!!!!

Selasa, 13 Mei 2014

Mei, Bulanku

Ini Mei, sudah bulan Mei, dan sebentar lagi usia ini genap 26 tahun..
*ga terasa kalo saya udah semakin tua.. :D

Terakhir postingan saya di Blog ini udah lama, 2 bulan yang lalu, bulan Maret.. 2 bulan, tapi penuh dengan banyaaakk cerita yg cukup menguras dana dan energi..*Lebay

Akhir maret tanggal 21, sebenarnya udah ngerasa kalo badan udah dalam kondisi kurang sehat, demam terus2an, tapi dikarenakan Mbah meninggal, akhirnya malem itu juga saya langsung cabut ke Jogja, meninggalkan rumah dalam keadaan seperti kapal pecah. di Jogja 3 hari, lanjut ke Jakarta menengok suami yang baru 3 minggu tugas belajar D1V di kampus STAN. Kondisi badan semakin ga mengenakkan, ditambah saya yang udah 2 minggu telat dapet (tapi emang kadang haid saya mundur 2 minggu sih), ditambah perasaan saya yang antara yakin dengan tidak, bahwa mungkin saja saya hamil..

Hari Kamis, saat itu, iseng beli tespek didepan kampus STAN, buru2 ngecek (siang2 padahal), daaaannn taraaaa.. 2 garis merah.. Alhamdulillaaahhhh... Seneng, bahagia, tapi ada sedikit rasa khawatir, mengingat bulan2 ini saya sungguh terforsir dikarenakan perubahan status dari seatap sama suami menjadi tinggal hanya berdua sama Faraz saja.. Belum lagi kasus abortus taun kemarin yang membuat saya harus ekstra hati2 untuk kehamilan kali ini.

hari yang sama, Pengumuman USM STAN 2014 dibuka, dan saya dengan mantapnya pengen ikut USM tersebut (siapa tau rejeki keluarga kami untuk bisa kembali serumah lagi), dan ikut ujian di Jakarta, karna tak ada pilihan lain..

Galau saya waktu itu adalah, gimana sama Faraz?? saya yang lagi hamil muda, ditakutkan nanti sakit atau kenapa2 dan ga ada seorangpun yang bisa dimintain bantuan ngasuh Faraz, dengan berat hati akhirnya saya putuskan Faraz untuk sementara dititip di rumah Mbah Maos, Sampai saya balik Jakarta lagi buat ngikut ujian. Selain itu, dengan dititipnya Faraz dirumah Mbahnya, saya juga berharap bisa lebih fokus untuk belajar buat ujian D4, yang hitungan waktunya cuma tinggal 3 minggu lagi.

Pertama kalinya terpisah sama Faraz dalam waktu yang sangat lama (menurut saya dan tentunya juga menurut Faraz), benar-benar sangat menyakitkan.. Malem tidur sendirian, ga ada yang cerewet minta ini itu, minta digaruk punggungnya, ga ada yang suka nyium2 pipi, terus bilang "Faraz sayang Ibu".. Nangis rasanya tiap kali keinget Faraz, tiap kali nelpon Faraz (mungkin karena kondisi jiwa yang emang lagi agak labil juga).. Kehamilan yang saya pikir ga bakal mual, ternyata kehamilan yang sekarang merasakan yang namanya mual di malam hari, perut begah, sembelit sampai berhari-hari, pola makan yang susah (pilih2 makanan).. Dalam hati pada akhirnya saya berpikir bahwa keputusan saya naruh Faraz di Maos Insyaalloh keputusan yang terbaik, setidaknya diawal2 kehamilan ini saya bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat lebih banyak..

Kondisi di kantor juga sempet membuat saya bad mood, karena saya dipindah ke seksi yang ga pernah saya inginkan sebelumnya, hanya gegara saya menolak permintaan Bos untuk kembali menjadi Bendahara... Bos yang tidak mau tau alasan dasar saya kenapa saya benar2 tidak mau menjadi bendahara, membuat saya jengkel bin sakit hati dengan gaya kepemimpinan si Bos.

Bagaimana saya mau menerima jadi bendahara kalau taun kemarin pas saya jadi Bendahara saya mengalami keguguran (tekanan kerja ditambah berulang kali keluar kota dengan jalanan yang aduhai membuat saya janji pada diri saya sendiri, bahwa saya tidak mau jadi Bendahara selagi saya Hamil!!!). Keguguran yang hampir bertepatan dengan hari Ulang Taun saya itu rasanya amat sangat menyakitkan, Bos!! belum lagi sekarang saya yang hanya berdua sama Faraz, membuat saya benar2 ga minat untuk dinas, SAYA HANYA INGIN FOKUS SAMA ANAK SAYA DAN KEHAMILAN SAYA!!

Saya hanya berharap saya dimengerti untuk kali ini, hanya ingin ditempatkan ditempat yang bukan karena paksaan..

Ahh, tapi begitulah, ga semua Bos mau mengerti kan??

Anggap aja ujian dari beliau menjadi peletup semangat saya untuk bisa lolos di Ujian D4 kali inii..

Bismillaaahhh..

Belajar ujian D4, setelah cukup lama ga mengerjakan soal2 USM, ternyata banyak menyita waktu. Ngerjain cuma berapa soal, udah ngabisin waktu begitu banyak..huffhhh.. Otak sepertinya emang udah memadat, harus diencerkan lagi..:P

Pada awalnya berencana menjemput Faraz setelah ujian, tapi dikarenakan saya udah kangen berat, akhirnya diubahlah rencananya. Saya jemput Faraz dulu, baru ke Jakarta buat Ujian, sementara ujian Faraz saya titip Faraz di TPA yang sudah saya Booking jauh hari sebelumnya.

Semoga D4 menjadi salah satu cara mengembalikan keluarga kami dalam satu atap lagi.. Amiiinnn *pray

Kehamilan-Mutasi--Ujian D4, Hal-hal terbesar dalam hidup sayaa..
Semoga semuanya Lancarrr, amiiinnn..

Senin, 10 Maret 2014

Udah Maret Ajah..:)

Udah Maret, sementara aku masih belum beranjak juga dari posisiku yang kemarin.. hanya ada pergeseran, sedikit, tapi tak sepenuhnya maju..

Anggap aja hari ini ada evaluasi dadakan, dan pada hidupku, dapat ditulis beberapa kesimpulan yang tak sepenuhnya mendapat predikat Baik..

1. Tentang inginku untuk kembali lagi menyempatkan membuka lembaran-lembaran Alquran, yang ditahun lalu hampirrr tidak tersentuh, akhirnya terealisasi juga..
dimulai dari targetku untuk minimal membaca selembar saja, kemudian memantapkan diri masuk ke komunitas ODOJ, alhasil aku berhasil One Day One Jus, meskipun ada beberapa waktu dimana aku harus melelang bagian Juzku, tapi kalo diitung2, 30 hari terakhir ini aku bisa mengkhatamkan sendiri bagianku..

Yeayyyy... dalam hal ini, raporku adlah Hijauuuuuu... Alhamdulillah..

2. Tentang inginku mengajari Faraz untuk lebih mencintai buku.
udah dari lama sebenernya, aku tu pengen banget ngajakin Faraz beli buku apapun yang disukainya, tapii, baru lebaran haji taun kemarin berkesempatan mbeliin buku pertama buat Faraz, dikarenakan di Bontang ini ga nemu buku yang seusianya dan sesuai karakternya. Pun buku yang kubeli kudapat di Gramed Teras Kota, lagi banting harga semuanya Rp. 5000rupiah aja, dan dapet buku yang baguuuussss bin simple, dapat puzzle Mc Queen seperti yang dicari Faraz selama ini, dan sejak itu, Faraz jadi demen sama Buku..

Balik Bontang, bingung mau searching buku dimana, jalan2 ke gramed samarinda, nemu buku yang baguuuss, tapi harganya mbikin minder beli, alhasil mengurungkan niat..

Secara kebetulan kemarin ke Samarinda lagi, daaaann ngeliat banyak buku Mc. Queen, Thomas, Planes, dengan berbagai tipe cerita, Yeayyyy, akhirnya diboronglah semua buku itu, pas sampe kasir, tarik napas panjang liat jumlah bayarnya.. fiuuuhhhhh...

#gapapawis, demi anak..

Sampe rumah, langsung diembat abis sama Faraz, dan diulang-ulang ceritanya.. seneeeenggg..

apalagi ditambah komentar Faraz," nanti kita beli buku lagi ya, buu"
Alhamdulillahh...

#kapan tapi belinya, nak?? ntar aja wis ya, nek kita maen ke bintarooo..:DD

untuk yang ini, sya anggap masih kuning deh, soalnya msh banyak yg harus saya cari dan beli lagi, apalagi menjelang Faraz masuk PAUD bulan Juli nanti.. (anakku sudah besar ternyata, hahahhaha)

3. Tentang rencana kursus nyetir, yang ini bener2 nilainya merah membaraa.. huhuhuuuu..
tiap kali mau daftar, maju mundur terusss, ga jadi-jadi, huffffhhhh.. mbuhlah, kapan. tapi yang jelas, harapanku adalah bisa terealisasi taun ini..

4. Tentang Rencana minta pindah ngikut suami, arrrrrrgggghhhh..
yang ini tetep aja galauu..
males banget kalo disuruh kerja di kota macet, berangkat pagi pulang petang, bakal jarang bisa main sama Faraz.. itu yang kutakutkan..
Enaknya sih, bisa ketemu Pak misua setiap hari, tapi ga enaknya Faraz jadi jarang ketemu emaknya.. Beda sama disini, pagi, bangun jam 6, nyiapin sarapan, mandiin Faraz, mbikin bekal, berangkat kantor, absen, nyuapin Faraz, jam 8 lewat baru deh Faraz dianter ke TPA, jam setengah empat njemput, maen bareng dikantor, jam 5 pulang, sepedaan, nonton BChannel bareng, muter-muter Bontang bareng sambil sesekali berhenti buat naik odong-odong pinggir jalan..

Ahh, indahnya Bontang untuk Ibu sepertiku..

Itulah kenapa aku males buat ngajuin pindah, kecuali boleh langsung minta pindah ke Purwokerto atau Jogja..:DDD

Jadi untuk yang ini statusnya abu-abu lah ya..:D

5. Tentang target ndaftarin haji Bapak..
setelah di tahun 2012 ndaftar haji berempat (aku-suami-bapak mertua-ibu mertua, taun kemarin berniat ndaftarin haji Bapak, tapi karena duitnya kepake buat beli rumah dulu, ditambah lagi Ibuku yang pengen juga menunaikan ibadah haji bareng Bapak, alhasil ditundalah daftarin hajinya ke taun ini.. Walaupun sampe sekrang belum ada duitnya, hahahhaa..

yang penting niat, tapi Insyaalloh abis lebaran idul fitri nanti, amiiinnn...

6. Tentang keinginan untuk membiayai hidup Paktuwo-Mboktuwo (Mbahku, atau mbah buyutnya Faraz).

Mbahku usianya yang udah teramat renta, dimana Ibuku merupakan anak satu2nya mereka, menjadikan beban tersendiri buat Ibu.. belum lagi Ibu yang masih harus menanggung biaya sekolah 3 anak lagi, Bapak yang tak setiap hari bisa kerja karena makin sulitnya nyari kerja di tanah Jogja, membuatku ikut memikirkan tentang kehidupan mereka..

Selama ini, fokusku memang masih pada pembiayaan kuliahnya Arif (adik tertuaku), masa magang yang sampe sekarang belum gajian, jadi masih sepenuhnya tanggung jawabku.. ditambah lagi mengurangi sedikit beban orang tua, yang lebih kufokuskan pada sekolahnya adek2, uang sangunya.. jadi bisa dibilang baru kepikiran skrg untuk lebih memperhatikan Simbah diusia senjanya..

baru bisa sedikit mungkin, tapi kuharap banyak memberi manfaat buat mereka..

7. Tentang inginku menjadi donatur tetap sebuat panti asuhan, tentang inginku menambah momongan ditaun 2014 ini (Allah tau kapan waktu terbaiknya), tentang inginku memperoleh IPK lebih tinggi lagi dari semester lalu, tentang targetku lulus S1 ditaun depan, tentang rencanaku belajar menjahit, memasak, dan segala kerjaan rumahan lainnya...

Buanyaaaaaaaaakkk, dan banyak yang belum sesempurna yang kuharapkan..

Mbuh kapan, tapi aku slalu berharap, Allah akan membantu mewujudkannya...