Selasa, 17 Januari 2012

Wisata Sedayu, Goa Payaman



Kali ini, saya akan sedikit mengulas tentang tempat wisata dekat kampung kelahiran saya, yang lokasinya tak sampe 1 km dari rumah nenek saya.

Goa Payaman, adalah sebuah Goa yang terletak di wilayah Desa Argorejo, perbatasan dengan dusun saya, Brongkol, Argodadi, Sedayu, Bantul. Untuk mengakses daerah ini, memang bukan hal yang mudah, karena jalanan disini yang menanjak tajam, dan masih berbatu yang membuat Motor tak bisa masuk. Bentuk jalannya pun masih sejenis Punden berundak, jalanan di zaman sejarah dulu.

Apa yang bisa ditemukan di Goa ini??

1. Pendopo

Pendopo ini bisa dibilang merupakan bangunan terbaru dari area ini. Kalau saya tidak salah ingat, dibangunnya waktu saya masih kecil, kelas 1 SD, jadi sekitar tahun 1994-1995. Dulu, direncanakan Pendopo ini sebagai Aula dari Pondok Pesantren Payaman, Pondok pesantren yang hanya mampu bertahan, tak sampe tahunan, yang sekarang hanya bersisa Tempat2 wudhu, sumur galian, yang sudah dipenuhi ilalang liar. Hanya bangunan pendopo ini yang bertahan, karna selain arsiteknya yang bagus, didukung pula oleh Kayu penyangga yang kuat.
Sayangnya, saya tak punya Photo pendopo ini..:D

2. Mata Air dalam Goa

Saya nggak tau nama mata airnya apa, lebih tepatnya, saya lupa, karena Mbah saya dulu sering banget cerita, dan mengajak saya mandi di mata air itu. Letaknya?? dari Pendopo, harus menuruni jalanan terjal sepanjang 300meter untuk bisa menggapai tempat ini. Mirip dengan Goa kecil sih menurut saya, dan tidak setiap musim mata airnya itu ada. Yang jelas, airnya amat sangat sejuk sekali, ademmm, dan bisa langsung diminum tanpa harus dimasak. Jadi, biasanya ketika kami habis kecapekan mendaki dari Talang, kami langsung menuju mata air ini, untuk meneguk air yang disajikan alami disini.

Oya, ni lokasi cukup tertutup kok, bakal nggak keliatan deh, kalo kita mandi disitu, karna disamping-samping mata air, selain tertutup bebatuan besar, juga rimbunan pohon tetean,tanpa ada penutup buatan lainnya..

3. Goa Payaman

Goa Payaman ada dua, satu Goa putri, satunya Goa Lanang. Kalo yang Goa Lanang ini, penuh dengan legenda Ularnya Nyi Roro Kidul, yang mana Goa ini adalah Pintu keluar masuknya Nyi Roro Kidul, jadi, tak ada orang yang diperbolehkan untuk memasuki Goa ini. (Legendanya sih begitu, dan karena saya termakan legenda itu, saya belum pernah berani masuk ke Goa itu.. :D)
Goa Putri, Letaknya di sebelah timurnya Goa mata air seperti yang saya ceritakan diatas. Goa ini sebenernya kecil sih, paling cuma kedalaman 8 meteran. yang bikin bagus menurut saya sih lebih ke view-nya, apalagi kalo kita melihatnya dari atas goa.. wiuhhhhh, saya paling suka tuh.. (secara ya, saya dulu betah berjam-jam duduk di Batu goa itu, sambil memandangi Kota Sedayu, dan menanti palang kereta diturunkan, tanda ada kereta mau lewat..:D)
4. Makam

Makam ini tergolong nggak biasa kalo menurut saya ya, karna ukurannya itu yang lebih besar dan panjang dibanding makam-makam biasa (panjangnya mencapai 3 meter kayaknya). Makam batu itu, konon katanya makamnya trah Pajajaran (katanya sih) dan Goa putri itu juga sempet jadi tempat persembuyiannya Pangeran Diponegoro (sayangnya Mbah saya nggak tau menahu soal legenda tempat itu, taunya hanya Makam leluhur saja..:D).
Dengan lokasinya disamping Goa putri, sebenernya sih, menurut saya emang benar ada fakta dibalik legenda2 yang saya dengar, tapi karna keterbatasan sumber, jadinya ceritanya masih nggantung gitu deh..
5. Punden Berundak

Tangga batu, dan saya lebih suka menyebutnya Punden Berundak, atau kalo orang jawa biasa nyebutnya TATAK RAMBAT. Untuk bisa menggapai Goa Putri, Mata Air alami, Makam, dan Pemandangan2 Indah di Payaman, kita haruslah melewati Punden Berundak ini.. Panjang banget, dengan tingkat kemiringan yang cukup curam. tapi, inilah seninya, Baguuuuuussss, melewati undak-undakan, disampingnya ada aliran mata air jernih, menuju ke Kali Talang, banyak pohon2 Pandan, Maja Pahit, dan semacamnya,.. Fiuhhhh, capek tapiiii...:p
6. Jembatan Talang


Jembatan yang papannya terbuat dari Kayu, yang cukup Panjang dan Tinggi, yang dibawahnya mengalir Kali (Sungai) dengan cukup deras, dan tak jauh dari situ, terasiring tertata rapi, dengan hamparan padi yang menghijau..(saya suka banget momen ini, sayang sekali, ketika melewati Talang, sering dipergoki Ular Sawah..:P)
Jembatan ini, lebarnya hanya sekitar 60cm, hanya cukup dilalui satu orang saja, kalo papasan, harus miring-miring deh.. Konon, katanya ini adalah bekas peninggalan zaman Belanda Loh..
7. Bumi Perkemahan

Nha, ini hal yang baru dari Goa Payaman, yaitu Bumi Perkemahan yang abru diresmikan 2011 kemarin.. Viewnya kereen, medannya bagus, dan karena masih baru, jadi fasilitas yang ditawarkan pun cukup lengkap.. Sayangnya saya belum pernah berkunjung kesana sih.. tapi, yang jelas, tempat ini recomended bgt deh.. kecuali kalo dipake kemahnya musim ujan lo yaa.. terancam bakal setiap hari didatangi Ular, cacing, dan binatang2 melata lainnya deh.. Hiiiiii...

Zaman saya kecil dulu, saya sering bgt lewat Payaman ini, Kalo saya mau ke pasar nganterin Mbah, kalo mau nggiling Padi ke bawah (Desa bawah maksudnya), kalo lagi pengen nyuri tebu buat Pesta Tebu, nemenin temen yang lagi pacaran( yang ini parah banget ya!! maklum dah, saya ga punya cowok saat itu.) atau kalo hanya ingin sekedar melarikan diri kalo lagi dimarahin Ortu.. hahahhaa.. Love This Place...

bagi yang mau tau lebih banyak, kunjungi saja www.goapayaman.wordpress.com..
*gambar diambil dari goapayaman.wordpress.com,dan jogja.mblusuk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar